Sunday, February 20, 2005

Tanpa ruh, kali ini..

Seharusnya aku tidur, setidaknya mencoba untuk memejamkan mata. Tapi aku tak bisa, seluruh indera menolak untuk beristirahat. Mereka malahan mendengungkan suatu irama yang tak kumengerti. Lalu aku duduk, mengambil posisi bersila, dan memejamkan mata. Dengungannya semakin kuat, meniupku condong sedikit ke depan dan sedikit lagi ke belakang. Maaf aku masih belum mengerti, kalian bersabarlah..

Tiba-tiba senyap, tidak ada setetes suara pun. Lalu aku tahu, inilah saatnya aku bercerita. Oh dia yang mempunyai ratusan masehi tak terhingga, berilah waktu barang sejenak untuk aku berkeluh kesah. Aku ini bingung, tidak tahu harus menentukan rasa seperti apa. Aku tidak kecewa, aku tidak putus asa, aku tidak marah, aku tidak sedih, aku tidak senang, aku tidak bergairah, dan aku tidak hidup. Oh dia segala yang maha, berikanlah aku sedikit petunjuk. Untuk menentukan jilid apa yang terbaik, sebagai penutup yang sempurna dari kisah yang kubuat atas kehendakmu.

Kemanakah perempuan keras kepala itu,
yang mencairkan gunung es dengan kesabarannya?
Kemanakah perempuan ambisius itu,
yang ingin mencapai titel tertinggi sebelum umur 30?
Kemanakah perempuan pemberontak itu,
yang merasa dirinya adalah pria yang terjebak dlm tubuh perempuan?
Kemanakah aku yang kukenal,
aku yang kubanggakan,
dan aku yang kusembunyikan..??

No comments: